Ngangkring adalah kebiasaan yang dimiliki orang Jogja. Nongkrong sore sambil ngalor-ngidul melepas lelah setelah seharian macul di sawah, berdagang keliling kampung. Rasanya sih gak banyak juga pegawai kantoran yang suka ngangkring sore atau malam hari yah. Seringnya mereka makan cepat di angkringan saat break makan siang sih. Ah ini bukan hasil survey dan pencatatan BPS kuy, hanya pengamatan cepat di angkringan tetangga workshop kami di Martani Karangmojo.
Angkringan Mas Blegur di Dusun Tulung Desa Tamanmartani Kalasan Sleman |
Mimin sih suka gorengan gadung dan keripik ubi ungu. Seribu satu kantong sudah sibuk mulut mengunyah. Ditemani obrolan malam tentang PKH, Program Keluarga Harapan. Sapu jagat dari program raskin pemerintah komentar seorang pengunjung angkringan. Memang ngobrol di angkringan sih nyantai wae, gak perlu formal memperkenalkan diri hihi. Mengalir dingin seperti es teh hehe.
Es jeruk yg ditambah toping teh biru SEBELUM diaduk menjadi jeruk ungu |
Es jeruk yang dituangi teh biru. Ini tampilan sebelum diaduk. Ada lapisan antara jeruk dan teh biru. Setelah diaduk warnanya berubah menjadi ungu. Rasanya ya es jeruk biasa.
Tampilan jeruk ungu di angkringan:
https://www.youtube.com/watch?v=NLK-TrULSFE
Menikmati jeruk ungu hasil petik petani lokal bisa dilakukan di angkringan. Gak harus ke cafe untuk menyeruput es teh biru. Petik sendiri, jual di kalangan masyarakat setempat, menciptakan pasar dan ekonomi lokal dengan produk sehat.
Mari main ke desa pinggiran Candi Prambanan ...
Kontak Ve 0856.9222.6002 untuk detil info dan pengaturan reservasi angkringan. Eaaaaa angkringan pake reservasi ....
No comments:
Post a Comment