Kami mengenal krokot sebagai lalaban saat tinggal di Prambanan, Jogja. Bu Solih seorang tetangga kami yang memang jago masak, biasa mengolah sayuran ini menjadi aneka panganan. Salah-satunya adalah sayuran untuk hidangan pecel, bersama kembang turi dan kenikir.
Di Jogja ada banyak krokot tumbuh di sawah. Biasanya setelah masa panen dan sawah dibiarkan untuk jeda sebelum musim penghujan tiba, ada banyak krokot tumbuh. Bisa sekarung Bu Solih bawa krokot panen sawah.
Di Majenang tidak ditemukan krokot di dalam sayuran pecel. Tapi ada yg namanya krema. Sekilas mirip sih dengan krokot hanya batangnya lebih keras dan tidak ada rasa asam.
Apa manfaat sayuran krokot? Ada banyak info tersedia di google. Kami mendapat info bahwa kandungan Omega 3 yang baik untuk pertumbuhan sel otak, tersedia di krokot. Wah hebat sekali.
Orang Klaten biasanya menyajikan sayuran krokot disiram semacam bumbu rujak. Plecing namanya. Ada banyak penjual plecing di warung atau hanya meja sederhana di depan rumah ditunggui ibu-ibu.
Identik dengan krokot merah tanaman hias. Itu yang dikatakan seorang teman yang kebetulan tinggal di kota besar.
Kami coba menanam krokot diantara tanaman telang. Ya bisa tumbuh tetapi tidak sesubur jika ditanam ditempat lembab seperti galengan sawah. Kami pernah coba beberapa percobaan, membuat gundukan tanah (guludan) diantara tanaman telang. Pada saat jatah aliran air irigasi, maka cekungan diantara guludan telang akan dipenuhi air. Nah dengan model kebun telang seperti ini, tanaman krokot bisa tumbuh subur.
Bukan hanya krokot, ciplukan juga bisa tumbuh subur dan panen buah berlimpah. Siapa yang tidak tahu ciplukan? Cek di artikel lain di blog ini tentang bagaimana aneka tanaman diantara kembang telang (permakultur).
/.
Link tambahan:
Krokot dan manfaatnya:
https://www.orami.co.id/magazine/tanaman-krokot
