Saturday, June 29, 2024

Bunga Telang Mama Bhumi di Pati

Mama Bhumi namanya. Seorang penggagas kebun dan olahan rempah yang disebutnya Omah Gesang. Bisa dikontak lewat hp 0851-5506-5440, IG omahgesang.id, alamat di Jl Gunungwungkal Tlogowungu, Jiwo, Jrahi, Gn Wungkal, Kabupaten Pati, Jateng 59156.

Lulusan IPB tahun 2012 dan memilih kembali untuk tinggal di desa. Banyak yg bisa dikerjakan di desa katanya bersemangat saat berkunjung ke Kopi Oemah Martani Prambanan tahun 2017 lalu. 

Dua tahun kemudian, usahanya semakin berkembang. Mampu memadukan antara aktif berkarya, dan bangga menjadi ibu rumah tangga mengasuk anak semata wayangnya. 

Jahe biru bunga telang sempat menjadi produk andalannya, sayangnya tidak terlihat di katalog yg menempel di galery WA Bisnis Omah Gesang. Mungkin PO? Jahe biru bunga telang adalah jahe instan siap seduh, ada tambahan bunga telang sehingga jahenya berwarna biru. 

Sirup telang dan rosela dikemas dalam botol siap saji, yang sekarang menjadi produk andalan. Produk sirup buatan rumahan ini menjadi alternatif berbagai produk sirup bermerk produksi pabrikan.

Apa keunggulan produk rumahan orang biasa dibanding produk pabrikan? Mengenal siapa pembuat produk adalah sebuah kemewahan. Bertegur sapa dengan sang artisan, mengetahui asal-usul produk, bagaimana pembuatannya, darimana asal bahan-bakunya. Apakah lebih sehat? 

Jika kategori sehat adalah tanpa bahan pengawet, maka produk rumahan seperti yg diproduksi Mama Bhumi bisa dicoba. Usia produknya lebih pendek karena memang dibuat alami, tanpa pengawet. Apalagi teman-teman pegiat climate change, tentunya mengenal istilah carbon foot print dimana pemilihan produk lokal adalah lebih utama dibanding produk yg didatangkan jauh lokasinya. 

Leaflet Omah Gesang


Kesibukan hari-harinya menyiapkan pesanan olahan simplisia baik pesanan pabrik atau para pelanggan tetapnya yg kerap melakukan repeat order. Sebuah pabrik sambal yg bertemu di sebuah komunitas UMKM memesan jahe, kunyit, laos dan rempah lainnya 2 kali seminggu, sebanyak 20-50 kg per minggunya. Jika produksi sambal naik, bisa pesan 2-3 kuintal, tergantung jenis order sambalnya. Wah kebayang kesibukan harian si ibu pengusaha muda ini. 


Memang sebagai pengusaha rumahan, pemasaran sangat mengandalkan jejaring dan mereka yang kontak langsung. Teman-teman kuliah dan sekolahnya kerap melakukan pemesanan. Bertemu pelanggan baru di pameran, terus ada kecocokan, berlanjut menjadi pelanggan.

Mama Bhumi berbagi cerita kalau tetangganya dan desa-desa sekitarnya adalah kantong pengirim TKW (Tenaga Kerja Wanita). Banyak keluarga bercerai dan anak-anak tidak mendapat perhatian penuh karenanya. Ide ingin membuat usaha agar perempuan tetap berkarya dari desa. Mungkin ini lah jalannya menjadi saluran berkat untuk banyak perempuan di desa. 

Para perempuan di kota mungkin juga bisa lebih memahami  soal konsumsi hariannya. Gak ada yg salah dengan minum teh warung yg biasa dijual di warung, terbuat dari daun Camellia sinensis. Saat ini banyak dijual teh kemasan siap saji, di konter pinggir jalan. 

Hati-hati dan cermati berapa batasan tanin yg dia minum setiap harinya. Sedikit pengayaan dengan menambahkan aneka simplisia rempah yang tentunya memiliki kandungan nutrisi yg lebih beragam, akan memberi dampak baik untuk tubuh. Mengkonsumsi zat tanin di dalam teh, saat haid datang, semakin memperburuk kehilangan zat besi yg bisa memperparah anemia. Mungkin tidak selalu kita sadari sampai sesuatu akumulasi terbentuk. 

Perempuan dan rempah Nusantara. Sukses Mbak Di!

Kumpulan Orang Biasa (KOB)


Monday, June 10, 2024

Kenyang Tanpa Nasi

Kalau kita ditanya apa makanan pokok orang Indonesia? NASI!

Mari kita lihat lebih seksama. Mungkin cerita singkat Martani di suatu hari Minggu di Taman Rempah Martani, bisa membuat pendapat anda berubah. Lala dan beberapa teman dari PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka) 2024 datang dan memasak bersama beberapa jenis makanan yang biasa terhidang di Ternate. Teman-teman Lala adalah utusan dari berbagai universitas di seluruh pelosok negri, ada dari Sumatera Utara, Palembang, Padang, Bengkulu, Lombok, Sulawesi Tenggara, dan Ternate. 

Hidangan Ternate Poto by KOB Modifikasi By Aleksa


Mengenalkan masakan lewat kegiatan bersama memasak adalah menyenangkan. Kami memulai dari membersihkan ikan dan sayuran, memotong, memasak dan menyajikannya. Putar papeda adalah sebuah show tersendiri saat dua buah stick kayu digunakan untuk memutar papeda, menggulung dan menaruh di piring yang sudah diairi sayur kuah kuning, untuk menghindari lengket ke piring.



Menu makan Ternate: papeda, sayur ikan kuah kuning, gohu, oseng kangkung, sambal dabu-dabu. Ada juga ikan goreng yang terlihat di poto pertama. Minuman Telang Sari, Wedang Martani dan Wedang Biru turut serta. Seperti juga nasi yang mendominasi makanan pokok kita, minuman juga begitu. Aneka rempah yang kita punya menantikan untuk dieksplorasi. Telang dan rosela memberi rasa unik asam yang menyegarkan, apalagi tampilan warna magenta yang timbul karena kombinasi ini. Masih ada rempah lainnya seperti daun sereh wangi, kapulaga, jahe, jeruk.

Gohu adalah masakan yang paling mendapat atensi semua dari yang hadir hari Minggu ini. Potongan ikan segar yang dimarinasi selama 5-10 menit, tambahkan potongan bawang, kemangi, dan cabe jika suka pedas. Bumbunya hanya garam saja. 3-5 sendok minyak kelapa VCO yg dipanaskan ditambahkan untuk memberi rasa gurih.



Kelak kembali ke rumah masing-masing, membawa cerita dan rasa tentang betapa kayanya Nusantara kita dengan berbagai bahan pangan lokal dan cara memasaknya. Mari kita hargai dan nikmati rasa Nusantara.
Lala dkk PMM 2024 Poto by KOB Modifikasi By Aleksa

 

Featured Post

Telang di Cikadu Bingkeng Dayeuhluhur

Dalam satu kesempatan ngobrol dengan ibu-ibu di Cikadu, kami mendengar bahwa mereka tidak suka menyeduh pala, kapol, sereh atau rempah-rempa...