Pada prinsipnya ada dua bahan utama yg bisa digunakan, yaitu sabun dan mpon-mpon, begitu menurut guru tani kami. Belajar dari para petani yg sudah mempraktekkan bagaimana hidup mandiri dengan membuat pupuk dan pesti alami. Pembuatan pesti berbahan dasar sabun tidak kami praktekkan. Lebih memilih mencoba dengan mpon-mpon yg tersedia di pekarangan saja.
Mpon-mpon adalah istilah untuk aneka rempah dan bumbu dapur. Biasa juga dibuat jamu. Isitilah ini akrab didengar di masyarakat perdesaan di Jawa. Salah-satunya adalah rumput babandotan (Ageratum conyzoides). Istilah dalam Basa Inggris adalah Billygoat-weed, Goatweed, Chick weed, atau Whiteweed. Memang aslinya dari daerah tropis di Brasil tapi kemudian sudah meNusantara tumbuh liar di rerumputan. Konon Belanda sebelum tahun 1860 yg membawa babandotan masuk. Wedusan dalam Basa Jawa karena memang bauknya mirip wedus (bandot, kambing). Dus-bedusan dalam Basa Madura.
Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan menggunakan daun babadotan ini adalah sakit telinga bagian tengah akibat radang; luka yang menimbulkan darah, bisul, dan eksim; menyembuhkan borok; rematik atau asam urat; pendarahan pada rahim; tumor rahim; sakit tenggorokan; malaria dan influenza; serta merawat rambut.
Berapa komposisinya, nah itu yg perlu kita tanyakan kepada para laboran dan bagian farmasi. Saat ini penggunaan herbal dilakukan herbalist sebagai obat alternatif setelah obat kimia. Atau masyarakat di perdesaan yg masih mempraktekkan.
Fungsi insektisida dan nematisida hasil olahan babandotan.
![]() |
Fermentasi Rumput Babandotan |
![]() |
Menyaring Hasil Fermentasi Pestisida Alami |
![]() |
Kombucha untuk Starter Fermentasi Pestisida Alami |
No comments:
Post a Comment